Mengangkat Kearifan Budaya Lokal, Mahasiswa UMM Gelar Event di Situs Patirtaan Ngawonggo

Mengangkat Kearifan Budaya Lokal, Mahasiswa UMM Gelar Event di Situs Patirtaan Ngawonggo

KOTA MALANG | SARINAH NEWS || – Budaya adalah cerminan identitas dari suatu bangsa, mencerminkan nilai-nilai dari tradisi yang diwariskan kepada setiap generasi ke generasi. Dan, Mahasiswa Muhammadiyah Malang terus mencoba mengangkat kearifan budaya lokal.

Situs Patirtaan Ngawonggo menjadi salah satu bentuk kekayaan sebuah budaya dan menjadi sebuah tempat edukasi dapat memperdalam mengenai warisan budaya lokal yang ada. Jumat, (24/5/ 2024)

Mahasiswa llmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Estelle Crew yang saat ini sedang menjalankan praktikum 3 Event Management dengan melakukan presentasi pitching untuk memaparkan hasil rancangan event yang berkolaborasi dengan salah satu tempat wisata edukasi budaya yang ada di Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.

Situs Patirtaan Ngawonggo merupakan sebuah wisata edukasi budaya yang di dalamnya terdapat sebuah situs patirtaan (air) dan relief-relief peninggalan peralihan Kerajaan Kediri ke Kerajaan Singasari.

Tempat ini dikelola kembali oleh beberapa warga setempat pada tahun 2017 dengan mengusung sebuah prinsip kehidupan yaitu: Asah, asih, dan asuh.

Melalui prinsip asah, asih, dan asuh, Situs Patirtaan Ngawonggo ingin mengajarkanmengenai makna kehidupan. Prinsipnya, asah, asih, dan asuh adalah saling berkaitan satu sama lain.

Asah merupakan tahap awal belajar dan memahami ilmu yang didapatkan. Lalu pada prinsip asih, ilmu yang telah kita dapatkan, diamalkan dengan perbuatan atau etika terhadap makhluk hidup lainnya.

Pada prinsip terakhir yaitu asuh, yang berarti mengasuh atau kasih sayang yang harus diamalkan kepada makhluk hidup lainnya dalam kehidupan.

Pada kegiatan pitching tersebut juga dihadiri oleh dosen Ilmu Komunikasi yaitu Bapak Jamroj, S.Sos., M.Comms, Widya Yutanti, S.Sos., M.A., dan Rahmania Santoso, M.Kom., serta pengelola dari Situs Patirtaan Ngawonggo, Rahmad Yasin atau yang kerap disapa dengan Cak Yasin.

Kegiatan pitching tersebut bertempat pada Bale Antuk-antuk (tempat oleh-oleh) dengan suasana kesederhanaan.

Kelompok Estelle Crew pada kesempatan tersebut memaparkan ide-ide yang telah dirancang untuk program acara pelestarian Situs Patirtaan Ngawonggo yang terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yang meliputi pra-event, main event, dan pasca event yang telah disesuaikan dengan kebutuhan acara yang akan diadakan.

Dari rangkaian kegiatan pra-event yang diberi nama Sinau Sareng (bareng) Jajanan Tradisional yang akan diadakan pada 1 Juni 2024, bahwa main-event yang diberi nama Nguri-nguri Budaya Ngawonggo akan diselenggarakan pada 15 Juni 2024, dan pasca event yang diberi nama Plesir Ing Ngawonggo dilaksanakan pada 22 Juni 2024.

Dari rangkaian event tentunya saling memiliki satu kesatuan yang bertujuan untuk dapat lebih memperkenalkan dan mempertahankan budaya lokal agar tidak semakin terkikis oleh perkembangan zaman serta memperkuat prinsip asah, asih, dan asuh.

Kolaborasi yang dilakukan antara Estelle Crew dan Situs Patirtaan Ngawongga mendapat respon baik dari para pengelola terutama Cak Yasin yang sangat menghargai ide-ide yang telah dipaparkan.

“Saya tentunya senang sekali akan kehadiran dari teman-teman mahasiswa UMM yang dalam proses pembuatan acara ini,” tuturnya.

“Saya juga sama-sama belajar dengan teman-teman mahasiswa dan semoga acara nanti akan dapat mendatangkan manfaat, serta berjalan dengan baik sesuai apa yang diharapkan oleh teman teman,” lanjut Cak Yasin.

Adanya kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dan mendatangkan banyak manfaat pada kedua belah pihak antara mahasiswa llmu Komunikasi UMM dengan Situs Patirtaan Ngawonggo, dapat memberikan pengalaman edukatiíf bagi para audience melalui kegiatan event yang telah dirancang. (sarinah)

 

Posted: sarinahnews.com