SARINAH NEWS, – BALI, Puan Maharani, Ketua DPR RI mengunjungi sentra usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Denpasar, Bali. Puan pun mendapat banyak keluhan dari ibu-ibu pelaku UMKM, yang mayoritas kini menjadi penopang ekonomi keluarga.
Puan melihat produk-produk UMKM yang berada di halaman kantor Kepala Desa Serangan, Denpasar Selatan, Senin (16/1/2023). Ia didampingi oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.
Begitu tiba, Puan langsung melihat-lihat stand UMKM makanan, kerajinan tangan, dan produk pakaian. Ia lalu membeli alas kaki hasil kerajinan warga dan sebuah dompet.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu kemudian berdialog dengan pelaku UMKM. Ada 100 warga yang menjual produk-produk UMKM di lokasi ini, termasuk ibu-ibu dari kelompok PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga).
Seorang ibu bernama Maria (65) mengeluhkan mahalnya harga bahan baku produk usahanya.
“Kita jadi susah jual makanan, karena harga bahan baku naik,” ungkap Maria.
Puan berjanji akan mendorong operasi pasar. Ia bahkan meminta langsung kepada Wakil Wali Kota Denpasar untuk mengawal persoalan tersebut.
“Ini semua ngeluh soal harga bahan pokok. Coba upayakan operasi pasar,” ucap Puan.
Sementara itu Sariyani (50) bercerita mengenai beratnya kehidupan ia dan keluarga akibat pandemi Covid-19. Ia kini menjadi kepala keluarga dengan berjualan produk UMKM karena sang suami belum kembali bekerja.
“Suami sebelumnya kerja di tempat gym, sekarang masih sepi, belum pulih lagi. Suami yang bekerja di situ jadi ngangur,” kisah Sariyani.
Puluhan perempuan kepala keluarga yang hadir juga mengeluhkan hal serupa. Puan memberi semangat kepada para perempuan peserta UMKM yang hadir agar tidak patah semangat meski dalam kondisi ekonomi yang kurang baik.
“Di dalam Indonesia yang maju, perempuan harus ikut maju. Perempuan harus diberi pembekalan dan dukungan untuk menjadi berdaya,” ucap mantan Menko PMK itu.
“Apalagi perempuan yang menjadi kepala keluarga,” imbuh Puan.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik pada 2020, terdapat 11,44 juta keluarga dikepalai oleh perempuan. Mayoritas dari perempuan yang menjadi kepala rumah tangga tersebut hidup di bawah garis kemiskinan.
Puan memastikan DPR akan terus berupaya memperjuangkan kesejahteraan perempuan lewat produk legislasi, anggaran, dan pengawasan yang dilakukan DPR.
“DPR RI terus mendukung pemberdayaan perempuan, seperti dalam dukungan terhadap program Pemerintah dan juga alokasi APBN,” tegas Puan.
Usai meninjau UMKM, Puan melanjutkan kunjungan kerjanya dengan mengunjungi United In Diversity (UID) Campus. UID sendiri merupakan wadah yang mempertemukan institusi pendidikan, penelitian dan pengembangan.
Tiba di kawasan kampus yang masih berada di Kota Denpasar, Puan diterima President UID Campus, Tantowi Yahya. Di Kura Kura Clove (salah satu kawasan di kampus UID), Tantowi memaparkan rencana-rencana pengembangan kawasan kampus UID.
Kampus UID dikelilingi oleh TechPark dengan ekosistem pengembangan kewirausahaan dan industri. UID Campus bekerja sama dengan Tsinghua University Southeast Asia Centre dan Massachusetts Institute of Technology, serta organisasi-organisasi nasional maupun internasional yang akan dibangun di Kura Kura Bali, Denpasar.
UID Campus memiliki fasilitas seperti executive classrooms, ruang rapat, ruang media, dan open spaces area. Kampus ini mendeskripsikan dirinya sebagai Learning Hub, yang dibuat untuk mendorong agenda-agenda Sustainable Development Goals (SDG).
Tak hanya itu, kawasan di UID Campus sering digunakan untuk workshop, seminar, pelatihan, bootcamp, pertunjukan seni budaya, dan lainnya.
Puan mendorong agar UID Campus menjadi sumber ide dan aksi untuk mempercepat pencapaian SDGs di Indonesia. Mengingat saat ini Indonesia berada di peringkat 82 dari 163 negara dalam hal pencapaian SDGs.
“Kita tahu ada peningkatan dari pencapain SDGs di Indonesia, namun hasilnya masih perlu dimaksimalkan,” sebut Puan.
“Apalagi Kampus UID berada di Bali yang terkenal dengan filosofi Tri Hita Karana, yang menekankan kebahagiaan datang dari keselarasan hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam sekitar, dan hubungan dengan ke Tuhan,” tambah cucu Bung Karno tersebut. (sarinah)