DENNY JA: TULISKAN ATAU DILUPAKAN SEJARAH

DENNY JA: TULISKAN ATAU DILUPAKAN SEJARAH

JAKARTA, SARINAH NEWS, Denny JA mencoba menulis pusi esai yang berdasarkan kaida sastra tetapi cerita atau pengalaman hidup itu bisa digambarkan secara utuh ketika puisi itu ditulis dalam bentuk puisi esai. Ia tuliskan sebagai berikut:

 

Daniel J Bernstein sebenarnya seorang akademisi ahli matematika. Tapi ia membuat pernyataan yang kuat yang efeknya melampaui dunia akademik.

Ujarnya: “Publish or Perished!” Di dunia akademia, jika kita tidak mempublikasi hasil riset kita, bukan saja hasil riset itu dianggap tak pernah ada. Bahkan sang akademisi pun tak dianggap hadir di dunia akademik karena tak memberikan kontribusi yang dapat diuji.

Namun pernyataan Bernstein itu berlaku juga untuk hal yang lebih strategis dan luas seperti pemberdayaan masyarakat, gerakan hak asasi, dan sosialisasi gagasan pencerahan.

Publish or Perished dapat kita terjemahkan menjadi “Ayo, berikan kesaksian. Tuliskan kesaksianmu. Publikasikan. Atau isu itu, ketidak adilan itu, pelanggaran hak asasi itu, akan diabaikan, dan terus berulang untuk terjadi lagi.

Komunitas puisi esai dapat menjadikan semboyan itu untuk mengajak lingkungan menuliskan kesaksiannya atas situasi yang penting untuk diketahui publik luas.

Masing- masing dari kita mungkin mendengar, atau menyaksikan selintas, atau menyimpan kasus yang menyentuh rasa kemanusiaan.

Itu bisa soal ketidak adilan yang terjadi di depan mata. Atau pelanggaran hak asasi manusia yang dialami tetangga. Atau soal kemiskinan, rusaknya lingkungan hidup, kezaliman penguasa, eksploitasi atas orang yang kita kenal, dan sebagainya.

Tuliskan itu dan publikasikan. Media sosial membuat setiap individu dapat dan bebas mempublikasikannya.

Isu itu dapat pula dituliskan dalam bentuk puisi esai. Mengapa puisi esai? Itu agar kisah yang sebenarnya menjadi lebih dramatis, lebih menyentuh hati, dan lebih lama tinggal dalam memori kolektif.

Peristiwa yang sebenarnya, atau kisah sejarah akan jauh lebih kaya jika dituliskan dalam sastra, seperti dalam genre historical fiction.

Sastra dapat mengkisahkan sepotong sejarah lebih banyak dan mendalam dibandingkan rekonstruksi sejarah yang sederhana.

Melalui sastra, kita mengalami dunia baru. Kisah sebenarnya tak hanya kita pahami sebagai data yang kering soal tokoh, peristiwa, tempat dan tahun kejadian. Tapi sastra memberikan sentuhan emosi, membuat kisah ini menjadi personal dengan memasukkan karakter tertentu.

Sejarah akan lebih mudah diingat jika disampaikan melalui sastra. Peristiwa masa silam akan lebih hidup dan menyentuh. Dalam dunia sastra, historical fiction adalah genre yang bertutur soal kisah berdasarkan peristiwa sejarah.

Puisi esai adalah bagian dari genre historical fiction itu. Tapi dalam puisi esai, kita tak hanya menceritakan sepotong sejarah yang jauh di masa lalu. Kita juga mengkisahkan peristiwa yang hangat dibicarakan di masa kini.

Agar lebih mendalam, di puisi esai juga menambahkan fiksi ke dalam kenyataan yang sebenarnya. Dan kita berikan catatan kaki, agar pembaca dapat menggali kisah sebenarnya.

Puisi esai menjadi bentuk terbaru genre historical fiction. Ia bukan novel tapi puisi. Ia tak hanya soal sejarah di masa lalu, tapi juga kisah sebenarnya di masa kini. Ia mewajibkan catatan kaki tentang kisah sebenarnya yang diangkat dalam puisi esai.

Catatan kaki bukan sekedar penambah keterangan puisi. Catatan kaki dalam puisi esai jauh lebih strategis karena ia menjadi ibu kandung lahirnya puisi di atasnya.

Buku ini berisi panduan sangat teknis yang disederhanakan soal puisi esai. Bagaimana cara menulis puisi esai? Juga dihadirkan contoh puisi esai yang ditulis oleh orang dewasa, dengan tema yang beragam, mulai dari hak asasi manusia hingga derita di era Covid-19.

Contoh puisi esai yang ditulis oleh pelajar SMP dan SMA, juga dihadirkan dalam buku ini. Pelajar SMP dan SMA dapat menuliskan pengalaman di dunia mereka sendiri, seperti pernikahan dini, ataupun mabuk dengan mencium lem Aika Aibon.

Puisi esai pada dasarnya cara bertutur yang mengkisahkan peristiwa sebenarnya, dengan catatan kaki sebagai sumber referensi peristiwa itu, lalu ditambahkan fiksi sebagai
unsur dramatis.

Di bagian kedua, disertakan esai mengenai puisi esai, untuk menambah wawasan mengenai hal ihwal puisi esai. Apa itu puisi esai? Mengapa perlu hadir puisi esai? Bagaimana perdebatan puisi esai dalam sastra Indonesia? Pertanyaan itu dijawab di bagian kedua.

Maka mulailah tuliskan kesaksianmu. Niatkan itu menjadi derma untuk ikut menyentuh lingkungan sekecil apapun, tentang isu yang kita anggap penting, yang terkandung dalam peristiwa itu.

Menulislah, atau dilupakan oleh sejarah!***

 

Rewriter: sarinahnews.com                        Jakarta, July 27, 2023

 

(Pengantar untuk Buku: KESAKSIAN MELALUI PUISI ESAI: Apa, Mengapa dan Contohnya. Buku ini akan menjadi salah satu panduan puisi esai masuk ke sekolah)