Jakarta, Sarinahnews.com, – Kekecewaan membungkus langit Jakarta, kenapa tidak! Sebab orang yang dianggab kader militan dan mampu mengimplementasikan cita-cita Bung Karno dengan kepiawaen dan kejujurannya tidak bisa dipungkiri. Dia adalah Mr. Joko Widodo yang akrab dipanggil Mr. Jokowi.
Contoh, salah satu tokoh nasional, Gunawan Muhammad (GM), begitu berat untuk mengungkapkan kekecewaanya terhadap Jokowi yang berambisi program mercusuarnya takut gagal dengan adanya perlawanan dari salah satu partai agama yang mengusung Anis Rasyid Baswedan, yang selama memimpin Jakarta cenderung melawan pemerintah pusat.
Tetapi, Mr. Jokowi tidak harus mengalami syndrome Phobias yang berkepanjangan.
Hingga terbongkar minta 3 periode dan/atau perpanjangan waktu dengan mengundur masa pemilu kurang lebih satu tahun lagi.
Apa kata dunia! Toh pandemic covid-19 telah dilawan. Dan KPU telah menjalankan jadual pemilu sesuai dengan tahapan pemilu.
Semua itu ditolak oleh PDI Perjuangan sebagai partai yang selama ini membesarkannya.
Karena kecewa, dia merasa mungkin lebih baik menentang partainya. Itulah kader partai yang tidak dikader dari nol, militansinya sangat kurang.
Kader militan tidak akan melawan partainya yang mendidik ideologi demi mempertahankan sebuah ideologi negara dan demi rakyat serta negara kedepan.
Masyarakat dan kader PDI Perjuangan ikut merasakan getaran kekecewaan yang dirasakan oleh Megawati Soekarno Putri, Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan, atas perilaku dan sikap politik Mr. Jokowi.
Megawati, telah memberikan semuanya, apa yang tidak untuk Mr. Jokowi? Terkecuali melawan konstitusi yang sudah menjadi kesepakatan rakyat.
Ia tak mau memberikannya, karena melawan prinsip bernegara!
Berawal kekecewaan itulah, Hasto Kristianto, Sekjen DPP PDI Perjuangan mengeluarkan statemennya sebagai berikut:
Hasto: Ganjar-Mahfud Cerminkan Semangat Anti KKN Reborn, Daya Gerak Makin Dahsyat
1). Pasca penetapan Prabowo-Gibran, PDI Perjuangan semakin bergerak cepat, lebih mantap dan semakin semangat.
“PDI Perjuangan ini Partai Banteng. Semakin ditekan semakin semangat. Munculnya Prabowo-Gibran justru akan menjadi kontrasting dengan Ganjar-Mahfud MD.
Terlebih Ganjar Pranowo-Mahfud MD dikenal visioner, punya nyali, dan perpaduan antara harapan percepatan daya unggul bangsa dan ketegasan dalam menegakkan keadilan.
Positioning Prof Mahfud MD sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik menjadi semangat Anti KKN yang lahir kembali dengan daya semangat yang lebih besar”
2). PDI Perjuangan bersama PPP, Perindo, dan Hanura serta relawan justru semakin meyakini jalan politiknya yang dibimbing oleh nilai moral dan etika politik.
“Namun pada saat bersamaan kami meyakini bahwa Ganjar Pranowo-Mahfud MD semakin mantap berkontestasi, bertarung dalam gagasan bagi daya unggul bangsa di masa depan, dan memiliki nyali karena berdiri kokoh dalam tuntunan mata hati rakyat”
3). “Semangat rawe-rawe rantas, malang-malang putung kini bergelora dengan keyakinan satyam eva jayate”.
Meskipun demikian seluruh simpatisan, anggota, dan kader Partai tetap bijak, dan berjuang dengan api semangat yang menyala-nyala; kedepankan persuasi yang baik, strategi yang tepat, dan semakin bersemangat turun ke bawah.
4). Sebab politik itu sejatinya digerakkan oleh dedikasi bagi bangsa dan negara, berjuang untuk rakyat, bukan bagi kepentingan keluarga.
“Ketika mandat rakyat bahwa kekuasaan itu untuk kepentingan seluruh bangsa dan negara, lalu dibelokkan menjadi ambisi, maka semua wajib bergerak dengan penuh keyakinan karena Ganjar-Mahfud MD berpihak pada kebenaran”.
“Satyam Eva Jayate, pada akhirnya kebenaran lah yang akan menang!”
Reposted: sarinahnews.com
Jakarta, November 5, 2023
Artikel ini telah diposting untuk kalangan internal partai PDI Perjuangan, Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, dengan judul, “Ganjar-Mahfud Cerminkan Semangat Anti KKN Reborn, Daya Gerak Makin Dahsyat”
Jakarta, November 3, 2023