sarinahnews.com Jakarta, Lenteng Agung Jakarta Selatan, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto bicara kemungkinan besar akan tutup peluang kerja sama dengan Partai Demokrat di Pemilu 2024. Hasto menilai PDI Perjuangan dengan Demokrat berbeda secara ideologi. (22/9/2022)
“Ya ketika Rakernas II kan saya tegaskan bahwa ada dari aspek policy, dari aspek suasana kebatinan basis pemilih, dan kemudian juga bagaimana agenda bagi masa depan, itu kan berbeda,” kata Hasto di Sekolah Politik PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Sumber detiknews (21/9).
Hasto juga menyinggung perbedaan sifat Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, Megawati tidak seperti SBY yang kerap turun tangan untuk menyampaikan suatu persoalan. Megawati katanya lebih memberikan inspirasi di internal partai.
Ibu Mega misalnya sosok yang terus memberikan inspirasi, yang memberikan guideline, Ibu Mega bukan sosok yang suka naik gunung kemudian turun gunung, itu kan sudah berbeda. Sementara Pak SBY kan turun gunung berkali-kali. Sehingga dalam konteks seperti itu saudara-saudara sekalian,” ujarnya.
Hasto mengajak semua pihak untuk memperkuat energi positif. Dia menilai perlunya suasana gotong royong untuk terus membantu rakyat.
Mari kita sebaiknya perkuat energi positif bagi bangsa. Saat ini fokus kita adalah untuk membantu rakyat turun ke bawah, jauhkan dari dinamika kontestasi yang tidak perlu, bangsa ini dalam pendidikan saja ketinggalan dari Singapura,” ujarnya.
“Maka mari kita kedepankan suasana gotong royong, kita secara positif bagi bangsa dan negara untuk kemajuan bangsa. Ini yang didorong oleh PDI Perjuangan. Mengapa hari ini kami mengadakan kaderisasi, karena kami ingin mendidik kader-kader partai kami untuk menggelorakan energi positif itu,” lanjut Hasto. (k.red)