Sarinah News, – Malang, dikutip dari catatan Tito Getsu, yang dimuat di redaksiindomesia.com, dengan judul yang sama (23/10), begitu jelas dia sangat cinta pada budaya dan tanah airnya, apalagi saat tahun politik seperti ini, menjelang pemilu 2024. Senin, (24/10/2022)
Kita tak pernah bisa membayangkan kehidupan yang indah yang kita alami saat ini jika seandainya leluhur kita tidak punya budaya yang luhur.
Kita merasakan kebahagiaan dengan indahnya Indonesia tanahnya yang subur dan masyarakatnya yang saling mengasihi satu sama lain dari Sabang sampai Merauke.
Kita bayangkan ketika kita punya anak tentu kita sangat mengasihi anak kita, ketika kita punya cucu kita lebih menyayangi cucu kita begitu juga ketika ibu. Tentu saja kita sangat menyayangi mereka.
Ibu kita, sebelum meninggal dia punya buyut atau anak dari cucu kita, kemanapun dia pergi dia selalu ingat buyutnya bahkan ketika beliau sakit dia bertahan untuk hidup lebih lama karena sangat rindu dengan buyutnya, itulah keniscayaan cinta leluhur terhadap kita.
Cinta terhadap leluhur adalah keniscayaan, buktinya negeri – negeri yang mempunyai budaya bangsanya, untuk mencintai leluhurnya hampir semuanya menjadi negara yang maju.
Bagaimanapun itu fakta! Kita bisa lihat China, Jepang bahkan orang Eropa yang memelihara nama Marga dari keturunan jaman ribuan tahun yang lalu hingga hari ini, karena menghormati leluhur adalah sebuah konsep yang ampuh untuk mencintai negara.
Dimana kita satu bangsa dan satu tanah air menjadi keluarga besar yang saling mencintai. POLITISASI AGAMA Kita kesampingkan, bicara agama karena agama adalah keyakinan individu.
Kita tau orang Arab adalah bangsa yang selalu hancur dan tidak mampu mengikuti peradaban dan perkembangan jaman bahkan perpecahan yang terjadi diantara merekapun saling menghancurkan sesama bangsanya.
Kita tau perpecahan Suni dan syiah dimana keduanya merasa paling benar dan tanpa kompromi yang akhirnya hingga hari ini menimbulkan perpecahan antara umat islam sendiri terutama bangsa Arab.
Bahkan suni maju diluar bangsa Arab atau lebih banyak dinegara diluar Arab seperti Turki dan Mesir dan syiah lebih banyak dianut orang Iran dan Asia Utara, seperti Uzbekhistan, Chechnya dan Kazakhtan.
Ditanah Arab sendiri masih bertikai tanpa habisnya bahkan di Arab Saudi sendiri ada faham islam baru yang dinamakan wahabii dan beberapa negara Arab akhirnya memilih membebaskan agama bagi penduduknya, seperti UEA, Qatar, Yordania, Bahrain dan sepertinya hukum agama makin ditinggalkan.
INDONESIA HARUS BANGKIT, Indonesia yang kita cintai ini sebelum masa orde baru adalah sebuah negeri yang bebas berkeyakinan, bahkan pemerintah Soekarno menentang keras radikalisme, itu dinyatakan dengan membubarkan partai Masyumi dan memerangi DI /TII (Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia).
Terbukti dengan dihukum matinya Soekarnadji Maridjan Kartosoewirjo yang merupakan sahabat Bung Karno sendiri, dan Bung Karno menangis ketika SM. Kartosoewirjo dikesekusi mati.
Berbeda ketika jaman Orde Baru ketika semua rakyat wajib memeluk agama tertentu bahkan. Tahanan DI/TII dibebaskan dan dimanfaatkan untuk kepentingan politik yang pada saat reformasi menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PKS adalah sayap dari Ikhwanul Muslimin dan Hisbuth Thahrir yang lahir di Mesir yang merupakan fundamentalis dan anti keberagaman.
Partai ini juga cukup eksis diparlemen dan cukup akrab dengan para pengkhianat masa lalu Indonesia (orde Baru). Mereka merupakan Partai Fasis yang hanya menginginkan negara khilafah berdasarkan syariah islam, dan kenapa mereka menginginkan negara khilafah?.
Karena dengan Khilafah, keyakinan PKS, hukum negara bisa kalah oleh hukum Tuhan, padahal secara obyektif, Tuhan hanya keyakinan manusia yang bisa berbeda-beda.
Tetapi, bagi mereka, Tuhan bisa menjadi hak penguasa dan katakanlah ingin kembali ke jaman agama Kristen sebelum era reinnasance atau bahkan jaman jahiliyah sebelum bangsa Arab modern.
Lebih lanjut, dalil-dalilpun dikendalikan para ulama mereka untuk membatasi kebebasan berpikir dan peradaban modern, misalnya bumi itu datar atau beragama dengan prinsip apokaliptik seperti masuk neraka dan jihad bisa memperoleh 72 bidadari di surga.
Dan yang utama mengabaikan akal sehat serta harus percaya pada Ulama versi mereka. Bahkan mereka memperbudak keturunan Arab yang gila harta, gila hormat dan kekuasaan.
Seperti Haekal Hasan, Bahar Smith dan Rizieq Shihab umtuk memecah belah bangsanya sendiri, untuk menghancurkan budaya bangsanya!!
Termasuk meng-ulama’kan orang-orang hedonis dalam negri seperti Jusuf Mansur, Bahtiar Nasir, Abdul Somad dan Nur Sugik untuk memecah belah bangsanya sendiri demi kekuasaan.
Lalu dari mana mereka mendapatkan biaya untuk menghancurkan budaya dan bangsanya sendiri? Faktanya kita bisa melihat mereka akrab dengan para pengusaha hitam dan penguasa masa lalu yang punya track record sebagai perampok hak rakyat nomer satu di dunia belum lagi dari Trans National Corporation (TNC) asing.
Dulu, disupport CIA dan Amerika Serikat yang tidak pernah melepas Indonesia karena jika rakyat Indonesia Bodoh lebih mudah mereka kuasai walaupun lewat agama yang dipolitisasi.
Whatever, jika anggota Parlemen bisa kaya raya rakyat menjadi miskin yang diuntungkan pihak asing terutama Amerika Serikat, artinya politisasi agama masih berjalan lawannya hanya kecerdasan rakyat Indonesia untuk menolak radikalisme.
Indonesia begitu indah untuk dirusak oleh para pengkhianat bangsa dan diganti budaya asing. Maka, bangkitlah demi generasi muda yang akan datang demi kejayaan Indonesia demi kedaulatan rakyat Indonesia Raya.
Salam Cinta dan Persatuan Indonesia
(tito gatsu/k.red)