NasDem Juru Selamat Anis Baswedan dan Partai Oposisi

NasDem Juru Selamat Anis Baswedan dan Partai Oposisi

 

sarinahnews.com, – Malang, (3/20) Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta, tiba di Kantor DPP Partai NasDem, kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat. Kehadiran Anies bersamaan dengan agenda deklarasi calon Presiden 2024 diumumkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Uncle Surya pengusaha milioner dengan gagah berani menjadi tameng partai Sultan dan anak manis yang suka berkidung tentang hujan adalah rahmat Illahi.

Partainya seperti lilin yang menerangi sekelilingnya sementara dia harus terbakar dan mati. Seperti NasDem, menyelamatkan partai lain (PKS dan Demokrat), dan Anis Baswedan dicalonkan sebagai presiden.

“Saya siap bekerjasama dengan NasDem,” kata Anis berbunga-bunga di hadapan kader NasDem saat deklarasi mencalonkan dirinya sebagai Calon Presiden 2024. Bukan NasDem kalau tidak mengambil agenda politik Capres lebih awal.

Bila Anis Baswedan dicalonkan Presiden 2024 mendatang jadi kebal hukum. Inilah yang ada di otak Uncle Surya. Pemilik partai NasDem. What for, sampai segitunya?

Aneh memang model hukum di Indonesia. Seperti pembuat hukum tak boleh disentuh hukum. Seakan hukum hanya untuk rakyat kecil. Seperti disampaikan oleh banyak pakar hukum tata negara ini.

Sumber, Tribunnews.com, Kamis (22/11/2012). Pakar Hukum Tata Negara, Irmanputra Sidin mengatakan Konstitusi Indonesia mengamanatkan presiden dan wakil presiden tidak bisa dituntut melalui mekanisme penegakan hukum biasa.

“Ada dua warga negara yang secara konstitusi tidak bisa disidik atau dituntut melalui mekanisme penegakan hukum biasa dalam hal ini oleh kepolisian, kejaksaan atau KPK, yaitu warga negara yang kebetulan menjadi presiden dan wakil presiden,” ujar Irmanputra Sidin, di Jakarta.

Iman menanggapi upaya DPR RI terutama kalangan penggagas Hak Angket Century yang terus mendesak KPK untuk memproses dan mempidanakan Wakil Presiden Boediono.

Menurut Irman, warga negara seperti ini hanya bisa disidik dan dituntut dengan menggunakan Hak Menyatakan Pendapat (HMP) langsung oleh rakyat melalui wakilnya di DPR.

Oleh karena itu adalah hal yang salah secara konstitusi jika DPR justru menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada KPK. So, hukum untuk siapa?

Anis bukan presiden, dia calon. Sama seperti Ahok. Dia di-upper cut penistaan agama setelah kalah dengan serangan ayat dan mayat.

Apakah Anis dimanjakan di hotel prodeo sebelum atau sesudah kalah Capres. Kalau menang? Merdekalah dia dari jeratan hukum.

Uncle Surya memainkan ayat-ayat product hukum DPR. Cerdas menurut dia sendiri. Semua karena business. Sekecil apapun celah yang ada harus dia ambil. Defending of the empire business is unique thing, walaupun harus mengorbankan partainya.

Seperti memainkan bidak catur, dia harus berspekulasi dengan banyak korban dengan menguntungkan PKS dan Demokrat demi kepentingan business.

Furthermore, NasDem membiarkan dirinya terbakar demi PKS dan Demokrat pada tahun politik 2024 nanti.

NasDem juru selamat bagi Anis Baswedan dan kedua Partai Oposisi, sesungguhnya mereka memiliki agenda politik yang berbeda.

Finally, berhamburan kader-kader NasDem di beberapa daerah berhamburan mengundurkan diri. (k.red)